Pengalaman Menjalani Bulan Ramadhan di Berlin, Jerman
Pontianak, Akcaya Pers – Ramadhan
menjadi bulan yang sangat ditunggu – tunggu oleh para umat Islam di seluruh
belahan dunia, termasuk Mochammad Ragil Cristian, muslim Indonesia yang sempat tinggal di
Berlin, Jerman pada 2019 lalu.
Jerman
adalah kampung halaman kedua bagi pria berumur 21 tahun ini. Meskipun sudah beberapa kali menjalani bulan
suci Ramadhan di Jerman, namun tetap saja bulan suci Ramadhan di Indonesia
menjadi tempat terbaik baginya.
Mahasiswa
jurusan Marketing of Enterpreneurship semester akhir ini berkata bahwa pengalamannya selama Ramadhan di sana banyak tantangannya, di mana di sana berpuasa kurang
lebih 19 jam. dan perbedaan dengan di Indonesia sangat jelas. Seperti yang kita ketahui di Indonesia
semua umat merayakan Ramadhan dengan suka cita, sedangkan di sana tidak semuanya
bahkan mereka hanya kaum minoritas yang tidak semuanya berpuasa. Perbedaanya di
Indonesia setiap mau menjelang maghrib suka banyak orang yang berjualan takjil
tetapi di sana sangat berbeda, tidak ada pedangang takjil terlihat berjualan di sepanjang ruas jalan.
Meskipun
begitu, bagi Ragil pergi ke Masjid Al – Falah, Berli yang terletak di
Perleberger Str. 61 ini merupakan pengobat rindunya akan suasana berpuasa di
Indonesia. Di masjid tersebut sering mengadakan buka bersama yang dimana
disajikan takjil khas Indonesia. Di sana jugalah ia baru bisa bertemu sesama
orang Indonesia dan bercengkrama menggunakan bahasa tanah airnya sendiri,
Bahasa Indonesia. Bahkan tak jarang menurut penuturannya, ia bertemu dengan
orang satu kampung halaman disana, yaitu Tasikmalaya.
Duduk
bersama dan berbuka puasa menjadi moment yang sangat dirindukan mahasiswa sekaligus pemilik usaha Cafe ini selama bulan Ramadhan.
“Aku
hanya berpuasa sendiri di keluarga tanpa ada yang menemani, tapi mereka saling
mendukung satu sama lain dan juga saling menghargai akan keyakinan masing –
masing.” tuturnya. (05/01/2020)
Penulis : Ashiela Ayu Anindya
Editor : Syarifah Na'ilah Azzahra
Tidak ada komentar